ZIARAH & STUDY TOUR
Program dua Tahunan MTs Nurul Huda Balapulang tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 14 - 16 Februari 2016. Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan kekayaan budaya indonesia tentang sejarah kebudayaan islam dan kebudayaan lainya. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang sejarah masuknya Islam dan kebudayaan - kebudayaan lain yang juga menjadi bagian kekayaan situs sejarah Indonesia. Selain itu dapat menambah pengalaman religius siswa.
Ziatour sebutan lain dari kegiatan Zaiarah dan Study Tour MTs Nurul Huda Balapulang diikuti oleh Siswa, Guru, Perwakilan Komite dan Perwakilan dari Yayasan Nurul Huda Tembongwah. Rombongan diberangkatkan menggunakan 2 armada bus dan 1 mini bus Minggu pagi (14/2). Makam Sunan Kudus menjadi tujuan awal perjalanan. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Makam Sunan Muria dan Makam Sunan Kalijaga (Kadilangu).
Tengah malam bertolak dari kadilangu menuju Magelang sampai Senin dini hari (15/2). Dalam perjalanan rombongan terlelap bersama suara gemuruh kendaraan akibat pancalan pedal gas oleh sang supir. Terbuai dalam lelap tersadar dibangunkan untuk melanjutkan lepas lelah di Hotel Saylendra. Setelah fajar menyapa, dibangukan kembali untuk bersih diri dan mengisi amunisi pagi sebagai bekal melanjutkan kegiatan.

Senin pagi (15/2) kegiatan study tour sebagai lanjutan dari kegiatan pun diawali dengan mengunjungi situs sejarah Indonesia "Candi Borobudur". Di tempat ini siswa belajar mempraktekan mata pelajaran Bahasa Inggris dengan cara becakap dengan Warga Negara Asing. Sebagai hasil dari percakapan tersebut siswa berselfi ria dengan orang yang diajak untuk bercakap. Walaupun tidak semua siswa berhasil minimal ada pembelajaran yang didapat oleh siswa selain mengenal sejarah kebudayaan yang ada di Indonsia yaitu siswa dapat memahami bahwa untuk mendapatkan sesuatu tanpa dibekali dengan kemampuan dan keberanian apa yang menjadi harapan tidak serta merta dapat terwujud begitu saja.
Setelah puas berselfi ria, pembelajaran terhadap siswa dilanjutkan menuju Yogyakarta dengan mengenal berbagai satwa di "Gembiraloka Zoo". Siswa belajar mata pelajaran IPA Biologi tentang klasifikasi hewan dengan melihat secara langsung macam - macam satwa. Untuk melepaskan kepenatan siswa dengan perjalanan panjang, siswapun kemudian diajak bercebur dan berplosot ria di "Water Park Grand Puri" Bantul. Dalam kuyupnya badan berteriak, tertawa dan berjungkir ria tanpa sadar sang informan melalui pengeras suara meyuarakan bahwa rombongan agar berkumpul kembali di tempat parkir bis pertanda bahwa keceriaan merika harus diganti dengan melanjutkan perjalanan.
Mentaripun sudah memancarkan rona - rona merah menghiasi langit di ufuk barat menemani perjalanan menuju "Malioboro" Yogyakarta. Malioboro dalam bahasa Sansekerta bermakna karangan
bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan
acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro
juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang
pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro
bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan). Perkembangan
pesat terjadi pada masa itu yang disebabkan oleh perdaganagan antara orang
belanda dengan orang cina. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di
sub-segmen Jalan Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat cina dan kemudian
dikenal sebagagai Distrik Cina. Sekarang ini menjadi jalan pusat kawasan wisatawan
terbesar di Yogyakarta. Trotoar di kedua sisi jalan penuh sesak dengan
warung-warung kecil yang menjual berbagai macam barang dagangan.
Di Malioboro siswa dengan menghabiskan uang saku yang sebelumnya dititipkan kepada pendamping. Setelah selesai dengan hasil aneka pakaian, makanan dan pernak-pernik khas Yogyakarta maka lengkaplah agenda kegiatan Ziatour. Acara penutupan dilaksanakan di "Resto Paradise" sekaligus sebagai tempat bertolak kembali ke Tegal. Selasa dini hari (16/2) sampailah rombongan di MTs Nurul Huda Balapulang.
(Bali Ndeso)